Minggu, 01 Desember 2013

Ekskursi Karst Citatah Formasi RajaMandala

Bismillah...                                                                    23 November 2013
Nada dering handphone-ku berbunyi pukul 03.17 subuh. Aku tergerak setengah sadar untuk meraih handphone biru yang berbunyi di sampingku, dan segera melihat nama pemanggil, GL Norma. Sejenak Aku berfikir ditengah rasa kantuk yang masih menyerang, lalu dengan segera tersadar dan menghilanglah semua rasa kantukku...

Teringat pada satu ekspedisi pertama dan istimewa “Ekskursi Karbonat”, dan sms yang dikirim oleh Ketua Gank, “semua peserta ekskursi harus sampai di Kubus ITB paling lambat jam 05.00 pagi, kalau terlambat ditinggal, karena dikhawatirkan terjebak macet 2 jam. Sms itu cukup menghipnotisku untuk segera bangun dan memaksakan diri untuk mandi di suasana subuh Bandung yang super dingin, dan Aku tahu Norma membangunkanku untuk ini.

Setelah bersiap, berangkatlah Aku dan Norma ke ITB, tepat jam 04.10 dengan berjalan kaki (*angkot Dipati Ukur-Panghegar belum bangun, dan baru beroperasi jam 07.00). Satu pengalaman berharga, kali pertama bisa berjalan kaki dari Dipati Ukur ke ITB yang ternyata memakan waktu kurang lebih 20 menit. Dalam perjalanan ada seorang abang ojek yang mencoba menakut-nakuti kami dengan berkata, “Hati-hati diculik”..hihi. Kami hanya tertawa sembari menahan rasa dingin yang menusuk.

Jam 04.30, kami sampai di depan Kubus ITB dengan selamat, dan ternyata....
Jreng..jreng...
Kami adalah peserta pertama yang datang (Gubrak)...kekhawatiran tertinggal bis, membuat kami terpacu, dan akhirnya menjadi peserta pertama
J.

Setelah cukup lama menunggu, mulailah teman-teman yang lain berdatangan. Perlu diketahui, peserta ekskursi ini terdiri dari sekitar 40 orang mahasiswa S1 Teknik Geologi, 7 orang mahasiswa Pra S2, dan 1 orang mahasiswa Geofisika. Setelah dilihat jam telah menunjukkan pukul 06.30, dan kami baru bersiap untuk berangkat, “jam karet juga rupanya” celetuk Norma yang terlihat sedikit kesal, mengingat kami telah menjadi “manusia sangat pagi” hari ini...

Perjalanan menuju Padalarang-Karst Citatah sekitar 1 jam. Karst Citatah merupakan suatu lokasi batuan karbonat yang telah berumur Oligo-Miosen, fasies dan diagenesis batuan disini lengkap. Dikatakan RajaMandala, karena kata salah seorang asisten, salah satu nama desa di sekitar Karst Citatah bernama RajaMandala.

Karst Citatah---google.com
Sesampainya di lokasi, kami harus berjalan mendaki menuju bagian atas dari Perbukitan Karbonat ini. Sepanjang perjalanan kami telah menemukan pecahan-pecahan batuan karbonat di jalan setapak, di bagian atas, kami menemukan mobil-mobil proyek, dan beberapa ekskavator yang digunakan untuk mengumpulkan batuan-batuan karbonat oleh perusahaan yang mengolah batuan karbonat. Kami terus berjalan ke bagian atas yang menuju singkapan batu gamping, yang menjadi objek pengamatan kami. Salah seorang asisten, mulai menjelaskan mengenai singkapan batu gamping yang berada dihadapan kami, membagikan modul, dan berkisah mengenai fasies, plate corals, branching corals, massive corals, encrusted, geopetal, talus, stylolite dan berbagai macam istilah lain, yang beberapa di antaranya masih sangat asing ditelingaku.

Kami mendapatkan tugas untu menggambar profil dari singkapan batu gamping yang berada di depan kami. Cukup sulit pada awalnya untuk membedakan beberapa hal pada singkapan itu, seperti menentukan mana yang foraminifera, mana yang red algae?, karena menurut penglihatan awamku, semua terlihat sangat mirip, berwarna putih J. Inilah yang dilakukan para geologist, membaca singkapan batuan, mendeskripsikannya, dan kemudian bisa menyimpulkan banyak hal dari sana, seperti arah pengendapan batuan tersebut, dahulunya daerah tersebut seperti apa, dan berikutnya apa Sumber Daya Alam yang terdapat disana yang bisa dimanfaatkan untuk kemashlahatan manusia.

Ekskursi yang menarik dan cukup menantang, banyak ilmu yang dapat Aku pelajari dari sini...

*menjadi satu-satunya peserta Ekskursi yang menggunakan rok J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar