Minggu, 16 November 2014

Teruntuk IBUKU

Bismillah....
          Sekarang Aku mulai tahu Ibu, bahwa melahirkan, merawat, membesarkan, dan mendidik empat orang anak bukan pekerjaan yang mudah. Anak-anakmu selalu memiliki segudang permasalahan yang terus ditumpahkan kepadamu, mengucur, terus, tanpa pernah mengerti, apakah engkau sedang menghadapi masalah juga...
       Setiap dari anak-anakmu, meminta perhatianmu, tanpa pernah terlalu peduli apa permasalahan yang sedang engkau hadapi...
Ibu, kini Aku sudah mulai sedikit mengerti, dan mulai merasakan apa yang engkau rasa...
    Aku mendoakan semoga Allah selalu menyayangimu, sebagaimana engkau mengasihi kami semua sewaktu kecil, dan semoga Allah selalu menumpahkan rahmat dan karunia-Nya kepadamu Ibu...Aaamiin :).
Bandung, 3 Februari 2014
Salam Sayang Ibu...
Anakmu...

Sebuah Nasihat....


Rabu, 05 November 2014

Aafaatul Lisaan

Bismillah...
            Mengutip sebuah pepatah lama yang pernah kudengar “mulutmu adalah harimaumu yang akan menerkam kepalamu sendiri”, meskipun pepatah ini terkesan sangat berlebihan, tapi setelah dihayati ternyata ini benar adanya. Akhir-akhir ini banyak kasus yang dimulai dari “ocehan” baik itu via lisan langsung ataupun “kicauan” via media sosial, kasus yang dimulai dari sesuatu yang sederhana, tapi terkadang penyelesaiannya rumit dan harus melalui ranah hukum. Disisi lain, mulut juga sangat banyak manfaatnya, dan tak mungkin kita menguncinya. Salah satu solusinya, seperti yang disampaikan oleh seorang Ummi pada sebuah kajian yang kuikuti 2 minggu lalu, yaitu Aafatul Lisan.
            Aafatul lisan (menjaga lisan) merupakan salah satu parameter ketinggian akhlaq (Matinul Khuluq). Rasulullah menyampaikan dalam sebuah hadits nya: “Tidaklah ada yang keluar dari lisan manusia, kecuali ada yang mengawasi dari kanan-dan kirinya”. Dari sana dapatlah kita simpulkan bahwa menjaga lisan itu sangat penting, karena lisan dapat menjerumuskan seseorang ke dalam jurang api neraka.
            Sebenarnya yang dimaksud lisan disini, memiliki makna yang luas, yaitu lebih merujuk kepada bahasa. Bahasa memiliki beberapa pengertian, bisa dari bahasa lisan, bahasa tulisan, dan juga bahasa tubuh. Jadi, menjaga lisan itu meliputi beberapa hal tersebut.
Ada 2 poin penting dalam menjaga lisan :
      1. Berbicara yang benar atau diam
Berbicara yang benar disini adalah berbicara sesuai dengan maqam(tempat)nya : “Tiap perkataan itu ada tempat terbaik, dan setiap tempat itu memiliki perkataan terbaik pula” (Hadits). Jadi sangat penting untuk menjaga kehalusan dari tutur kata, baik dari segi isinya maupun intonasinya.
2. Berbicara yang bermanfaat
Ada sebuah cerita yang menarik disini, tentang Aisyah radhiallahu ‘anha, istri Rasulullah SAW. Pada suatu hari Rasulullah mengajak Aisyah untuk pergi keluar, tetapi dengan satu syarat, Aisyah diminta mengulum air bening selama dalam perjalanan tersebut. Jadi otomatis Aisyah tidak bisa berkata-kata selama didalam perjalanan. Setibanya di rumah kembali, Rasulullah pun meminta Aisyah untuk mengeluarkan air tersebut, ternyata air tersebut tidak lagi berwarna bening, tapi ada warna seperti darah. Rasulullah pun bertanya kepada Aisyah : Wahai Aisyah, apakah yang engkau fikirkan selama di perjalanan tadi? Aisyah menjawab : Aku hanya berfikir, alangkah baiknya pakaian yang digunakan ibu yang bertubuh gemuk digunakan oleh ibu yang bertubuh kurus. Rasulullah bertanya : Bukankah itu tidak bermanfaat bagi kita?
Aku termenung mendengar cerita ini, Astaghfirullahal ‘azhiim, sesuatu yang terbesit difikiran kita saja seperti itu akibatnya, apalagi suatu perkataan buruk yang kita katakan. Kemudian Ummi menututup kajian ini, dengan beberapa kesimpulan :
“Simpanlah lisan kita dibelakang hati, jadi apa yang dikatakan oleh lisan kita, dikontrol oleh hati”.

Doa untuk penjagaan lisan : “Rabbisrahlii sodri wa yassirlii amrii, wahlul ukhdatam millisaani yafqohuu qoulii”
Ya Allah jadikanlah amalan terbaikku, saat bertemu dengan engkau...waktu terbaik saat terakhir, dan amalan terbaik saat terakhir...

Aaaamiin Ya Rabb J.

Kamis, 04 September 2014

Situs Megalithikum Gunung Padang

Bukit Berbatu!
Sebuah destinasi yang merayuku untuk menutup liburan kali ini disana. Ajakan ini pertama kali datang dari teman sekelasku (Mas Ali) tepat H-1 sebelum keberangkatan, sempat bingung juga saat memutuskan untuk berangkat, mengingat daerah ini berlokasi di Cianjur, cukup jauh dari Bandung. Akhirnya setelah mengingat, menimbang, dan akhirnya tepat di hari H, Aku putuskan YESS J.
Berangkat bersama ke-7 orang temanku, 5 cowok, dan 3 cewek (termasuk Aku). Kami menaiki angkutan umum bis jurusan Bandung-Cianjur-Sukabumi, perjalanan ditempuh dalam waktu 3 jam dengan ongkos 20ribu, dan berhenti di daerah Warung Kondang-Cianjur. Untuk menuju daerah Gunung Padang, ternyata kami harus menggunakan angkutan umum lagi, yaitu angkot dengan jarak tempuh sekitar 1 jam. Jalanan yang ditempuh angkot cukup ekstrem berbatu, membuat kami para penumpang mengangguk-angguk terpaksa selama di perjalanan. Akhirnya angkot berhenti di sebuah plang bertuliskan “Situs Megalithikum Gunung Padang 6 km”, rupanya inilah jarak terjauh yang bisa ditempuh angkot ini. Kami turun dan mulai berjalan, belum jauh kami berjalan, lewatlah sebuah mobil kap terbuka membawa pisang, dan refleks salah seorang temanku menyetop mobil ini :
“Gunung Padang Pak”...ujarnya
“Naiklah...” jawab sang empunya mobil....
Akhirnya resmilah kami, seperti penjual pisang di atas mobil J.
Jalur yang kami tempuh kanan-kirinya dihiasi pemandangan perkebunan teh, yang terakhir baru kuketahui, kalau ini merupakan perkebunan teh sosro, salah satu merk teh yang terkenal di negeri ini.
Kami diturunkan di plang yang bertuliskan “Situs Megalithikum Gunung Padang 2 km”, artinya kami harus berjalan sejauh 2 km lagi menuju destinasi itu. Sangat merasa terbantu dengan mobil tadi yang telah meringankan perjalanan kami sejauh 4 km (Thanks a lot Pak J).
It's not selfie :)
Perjalanan kami habiskan dengan santai, sambil sesekali mengambil beberapa foto (narsis J). Tak terasa, kami telah sampai di gerbang Gunung Padang, sebelum memasuki area, terlebih dahulu kami harus meminta izin dengan petugas yang berjaga di depan situs. Untuk menuju situs ini, ada 2 jalur yang bisa ditempuh, pertama tangga asli yang tersusun atas balok batu khas situs ini, dan yang kedua, tangga yang dibangun saat Ibu Negara (Ibu Ani), akan mengunjungi situs ini. Kami memutuskan mengambil jalur pertama, dengan alasan “biar lebih berasaa J...”
Aku tidak menghitung berapa anak tangga yang dinaiki sampai pada puncak situs ini. Sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan didepan mata kami membuat semua berbinar, dan melupakan rasa letih yang terasa. Balok-balok kayu berserakan dengan berbagai posisi diatas, diantara hijaunya rerumputan. Beberapa balok kayu, tampak berdiri tegak, dan beberapa yang lain tersusun dengan rapi secara horizontal.
Bukit Berbatu!
Dari seorang pemelihara situs ini (Pak Nanang), kami mendapatkan beberapa cerita tentang situs ini. Konon, daerah ini merupakan sebuah istana kerajaan besar, dan mungkin bekas kerajaan Sunda Prabu Siliwangi. Daerah ini dikelilingi oleh lima gunung, salah satunya bernama Gunung Gede. Satu hal yang sangat unik dari situs ini, batuan yang diatas lebih tua umurnya dari batuan dibawahnya (tidak mengikuti hukum Steno). Salah satu penyebabnya, para ahli memperkirakan bentuk bangunannya dulu berbentuk piramid, jadi kemungkinan yang bagian atasnya dibangun terlebih dahulu. Satu fakta lagi, di daerah ini tidak ada tanda-tanda adanya gunung berapi, jadi kemungkinan besar batu-batu yang berada di situs ini, dulunya dibawa dari tempat lain. (Yang menjadi pertanyaan, di angkut pakai apa batu-batu tersebut???)
Bersama Pak Nanang
Matahari sudah mulai turun, hampir menjelang magrib. Kami mendapatkan banyak hal dari Pak Nanang, dan 1 hal yang unik yang diceritakan Bapak, bahwa dulu ada yang tinggal disini bernama MAU, MAU disini bukan harimau paparnya, tetapi Manusia Unggul...
3 super woman
Yah, apapun yang diceritakan, dan apapun yang kami dapatkan disini, kami belajar banyak hal...”Melihat keindahan Indonesia, membuat kita semakin mencintai Negeri ini, dengan segala pesonanya” J.
=Thanks a lot buat Tim MAU
(Ky2, Norma, Mas Ali, Kak Awal, Kak Ono, Isa, Jeffry)=
Tim MAU
*Padang = Kata “padang’” dalam bahasa Sunda berarti caang atau terang benderang. Ada juga pengertian lain dari istilah “padang”, yaitu: pa (tempat), da (besar; agung), dan hyang (eyang; moyang; leluhur), dari ketiga kata tersebut kemudian kata ‘padang’ dimaknakan sebagai tempat agung para leluhur.
(http://www.indonesia.travel/)

*Sunda = Suci

Kamis, 26 Juni 2014

Kampung Inggris “Sweet Memories”

10 Juni 2014
Aku bersama keempat rekanku berangkat dari Bandung menuju Kediri menggunakan Kereta Ekonomi AC Kahuripan. Kami berangkat dari Bandung pada pukul 20.00 WIB. Kereta ini didesain dengan tempat duduk berhadapan tiga kursi dan dua kursi. Kami duduk berempat saling berhadapan di kereta dua kursi. Perjalanan ini memakan waktu 13 jam, dalam posisi duduk ataupun tidur tetap 90°...WOOOW (It’s make painful in our body).

11 Juni 2014
Kami sampai di Stasiun Kediri pada pukul 10.00 WIB. Kediri adalah stasiun terakhir kereta ini, semua penumpang yang tersisa turun di stasiun ini. Turun dari kereta, kami bergegas mencari toilet, maklum toilet kereta sungguh tak sedap jika telah 13 jam berjalan. Setelah itu kami keluar dari stasiun untuk mencari angkutan menuju Pare. Salah satu angkutan menuju Pare adalah bis Puspa Indah, untuk menemukan angkutan ini, kami harus berjalan menuju Kertos (Kediri Town Square) kurang lebih 10 menit. Sesampainya disana, ternyata bis ini cukup langka, kurang lebih 40 menit kami menantinya, barulah ia tiba. Ternyata bis ini memang favorit, meskipun kondisinya tak secantik namanya, tapi penggemarnya sampai berjubel untuk menaikinya. Dan kami termasuk didalamnya, diantara himpitan para penggemarnya, di tengah panasnya kota kediri, bersama Puspa Indah J.
Sesampainya di Pare kami berlima berpencar menaiki becak masing-masing, 1 orang (Bang Amri) menuju TEST English School, 2 orang (Haris dan Erwin) menuju Global English, dan 2 orang lagi (Aku dan Chici) menuju Mr. Bob. Aku dan Chici sengaja mengambil Mr. Bob untuk meningkatkan skill speaking kami.
Tiba di office Mr. Bob yang terletak di Jalan Brawijaya, kami disambut oleh ucapan selamat datang dan tatapan bersahabat dari seorang anak perempuan, dan itu cukup mengurangi penat kami. Disana kami memilih 3 kelas yang akan diikuti selama 2 minggu ke depan. Setelah itu kami berdua diantar ke Camp 9 oleh 2 orang yang terakhir kutahu bernama Mas Muis dan Mas Agung.
Camp 9 terletak di Jalan Anyelir, di bagian depannya terdapat tulisan Blue Island House dihiasi gambar nyiur di pantai. Kami masuk, dan diantar ke sebuah kamar yang terletak dibagian depan, kamar sederhana dengan dua buah kasur lebar, dan dua buah lemari kayu. Inilah tempat terindah buat kami selama 2 minggu ke depan.


12-21 Juni 2014
Kelas sudah dimulai, Aku mengambil 3 kelas, Pronoun 1/2, Pronoun WOW dan Speak-Up 1. Kelas Pronoun 1/2 diajar tutor yang bernama Miss Raya, disini kami belajar melafalkan kata-kata bahasa inggris secara benar start from alphabet. Pronoun WOW diajar oleh Miss Rara, disini kami belajar mengenai pelafalan bahasa inggris dengan cepat dan membaca tonguetwister yang bikin lidah belibet J. Selanjutnya kelas Speak Up 1, kelas ini dipandu oleh Abhe, dia mengajarkan bagaimana kita bisa berbicara bahasa Inggris dengan PD. Dia mendesain kelas ini dengan suasana FUN. Selain itu, Aku juga mengambil kelas Writing di Global English, bagiku ini adalah kelas terserius dan terberat, but I enjoy it. Selain program di kelas, Aku juga mendapat 3 program tambahan di camp, menulis diary setiap hari senin-kamis, dan mengikuti morning class dan night class.

*to be continue....

DIA YANG TERDEKAT...

26 Juni 2014
“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran” 
(QS. Al- Baqarah : 186)

Hari ini Aku benar-benar menggigil tak karuan. Pasalnya sepulang dari menemui temanku di kampus, Aku menuju pool travel Cipaganti untuk memesan tiket travel Bandung-Bandara Soetha. Tiket pesawatku dijadwalkan berangkat pada pukul 11.00 siang besok, biasanya kita harus berangkat 3-4 jam sebelum waktu check-in, kurang lebih jam 06.00 pagi. Akan tetapi, saat baru saja Aku akan membooking tiket, tertulis pengumuman di bagian belakang komputer costumer service (CS)Mohon maaf kepada semua penumpang, pemberangkatan dari Bandung-Bandara Soetha akan memakan waktu yang lebih panjang dikarenakan beberapa kecelakaan dan liburan sekolah, mohon maaf atas ketidaknyamanan ini”. Dan saat Aku akan melakukan reservasi, CS mengatakan kepadaku bahwa perjalanan menuju bandara mungkin memakan waktu sekitar 7-8 jam. Aku cukup shock mendengarnya, itu berarti Aku harus berangkat menuju bandara DINI HARI!!
Akhirnya kuputuskan untuk berangkat pada jam 04.00 pagi. Tapi jujur, Akupun tidak berani untuk berangkat dari kosku sepagi itu. Mengingat kosku yang berada di Jalan Dipati Ukur cukup sepi dan pernah terjadi beberapa kejadian kriminal. Akhirnya setelah menimbang beberapa hal, kuputuskan untuk berangkat malam harinya menuju pool travel.
Tapi sungguh hatiku masih belum tenang, Aku terburu-buru untuk packing. Beberapa hal yang Aku kerjakan terasa banyak yang salah, akhirnya kuputuskan untuk membaca ayat Al-Qur’an agak lama setelah shalat Maghrib. Seperti sesuatu yang telah diskenariokan, Aku seperti menemukan jawaban pada ayat yang kubaca (QS. Al- Baqarah : 186). Aku mulai menguatkan hati, iya benar ALLAH ITU DEKAT...mintalah kepada- Nya, termasuk untuk menenangkan hati ini...
Alhamdulillah, gemuruh yang sedari tadi berkecamuk terasa mulai sedikit mereda...Terima Kasih Allah...

                                        @Mushola Cipaganti Dago Point (21:20 WIB)

Sabtu, 31 Mei 2014

Al-Qodir

Bismillah...
Aku baru saja kembali dari rumah baru teman-temanku, mereka baru saja pindahan ke Bandung dari Jatinangor. Teringat beberapa bulan lalu saat Aku sendiri yang ditakdirkan kost di Bandung, dan semua teman-teman dari Jambi tinggal di asrama Jatinangor. Sungguh, aku merasa sendiri L, teringat beberapa peristiwa yang cukup “dramatis” (#lebaay) yang kualami saat awal-awal tinggal di Bandung. Tapi, itulah taqdir...
TAQDIR itu ketetapan dari Allah yang Maha Berkuasa (AL-QODIR)...
Yups temans, Aku akan bercerita tentang itu, kebetulan beberapa waktu lalu mendapatkannya dari Kajian Ma’rifatullah di Masjid Daarut Tauhid, yang disampaikan langsung oleh Aa’ Gym.
Setiap taqdir itu ada Jalan Taqdir...
Apa-apa yang telah Allah takdirkan untuk kita, sudah tercatat di Lauhul Mahfudz, namun itu semua ada jalannya. Misalnya seseorang meninggal karena sakit, sebenarnya meninggalnya seorang itu sudah takdir Allah, jalan taqdirnya adalah sakit. Begitu pula dengan jodoh, jodoh kita sudah ditetapkan (taqdir), dan tetap, jodoh-pun memiliki jalannya, yang dicintai belum tentu menjadi jodoh kita.
Semua yang terjadi (ditaqdirkan) bi iznillah...
Jadi memohonlah hanya pada-Nya... Jangan memohon kepada Makhluk...
Hati mana yang tidak digenggam Nya...
Tangan mana yang tidak digenggam Nya...
Taqdir bukan Urusan Kita,
Urusan Kita itu :
Mengolah hati agar selalu lurus (meluruskan niat), Menyempurnakan Ikhtiar, dan Tawakkal (memasrahkan diri hanya pada Allah).
Dan, setiap apa yang terjadi pada kita (Taqdir), ada Hikmahnya...
Bertafakurlah, berfikirlah lebih dalam, lihat dari berbagai sisi, mudah-mudahan kita menemukan hikmah terbaik J
Jagalah Perintah-perintah Allah, niscaya Ia akan menjaga...
Ya Allah, belenggulah hati ini agar senantiasa dekat dengan Mu...
Jangan biarkan ada yang mencuri hati ini jauh dari Engkau....

Selasa, 27 Mei 2014

TAHURA-An Adventure!

Bismillah,
21 Mei 2014
Hari itu kami melaksanakan Ekskursi Mata Kuliah Petrologi, dengan tujuan Taman Hutan Raya Juanda dan Curug Dago. Keduanya bertempat di daerah Dago, untuk menuju kesana, tidak seperti ekskursi biasanya yang selalu menggunakan bis, kali ini kami cukup memanfaatkan carteran angkot untuk menuju ke lokasi.
Ngangkoot euy :)
Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 20 menit menggunakan angkot. Setibanya kami di lokasi ekskursi, ternyata dosen yang akan membimbing ekskursi telah tiba terlebih dahulu. Semua peserta ekskursi diminta berbaris perkelompok di depan pintu masuk Tahura. Ekskursi kali ini dibimbing oleh Pak Mirzam (salah satu dosen MK Petrologi), sepertinya Ibu Emmy (Pengampu MK Petrologi) berhalangan hadir. Pak Mirzam memberikan beberapa penjelasan pendahuluan terkait apa-apa saja yang akan dilakukan pada ekskursi ini, setelah itu setiap kelompok dibagi peralatan ekskursi, dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju titik singkapan pertama.
Goa Jepang
Singkapan pertama yang menjadi objek ekskursi ini adalah goa jepang. Goa jepang terdiri dari 3 pintu, dengan panjang singkapan sekitar 30 meter dan tinggi 10 meter. Pak Mirzam mulai memberikan penjelasan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan lokasi, ada beberapa metode yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan lokasi, seperti : metode 2 titik dan metode gawir sesar. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah menggambarkan jalur singkapan, dan terakhir mendeskripsikan singkapan mulai dari litologi (batuannnya), sampai dengan struktur-struktur yang terdapat pada singkapan. Penjelasan ini ditutup Pak Mirzam dengan sebuah pertanyaan, singkapan ini terjadi akibat flow ataukah fall deposit? Kami diberikan waktu 30 menit untuk menjawabnya.
Goa Jepang
Hadeeh..
Dimulailah pekerjaan “ngebatu” ini, dimulai dari melihat singkapan dari jarak jauh, PDKT dengan singkapan, trus ngelus singkapan, terakhir memalu (mengambil sampel dengan palu) singkapan (-_-). Aku berusaha melihat singkapan ini dari berbagai sisi, trus melihat batuannya, strukturnya, berharap menemukan titik terang, tapi sepertinya waktu 30 menit itu tak cukup temans....
Time Up!
Kami diminta berkumpul kembali, Pak Mirzam membuka diskusi, beliau menanyakan hasil pengamatan kami, dan beberapa teman diminta menjelaskan pendapat mereka terkait singkapan ini. Terakhir beliau menyimpulkan bahwa singkapan ini terdiri dari flow dan fall deposit, dimana bagian bawah terdiri dari fragmen kasar  akibat flow (aliran) dari produk gunung api purba, dan bagian atas lebih halus, akibat jatuhan (fall) dari fragmen gunung api yang lebih halus.
Curug Dago
Lokasi kedua terletak di daerah curug (bhs sunda : air terjun). Perjalanan menuju kesana cukup menantang, dimana kami melewati rute yang tidak biasa (alias buat rute sendiri J). Walhasil, berasa banget adventure-nya...hehe.
Sesampainya kami disana langsung disambut dengan hamparan batu-batu besar yang terletak di aliran sungai yang cukup deras. Kami segera mengatur posisi duduk di bangku-bangku batu, untuk mendengarkan penjelasan dari Pak Mirzam (aseeeliii...ini sekolah alam beneraaan J). Beliau menjelaskan beberapa hal yang penting terkait singkapan ini, mulai dari jenis batuannya yang berongga, menandakan ia membeku diatas permukaan, lalu dilanjutkan dengan penjelasan ada struktur intrusi dike yang terdapat di lokasi ini.
Intrusi Dike
Narsis di Curug Dago
Ini adalah lokasi terakhir ekskursi kami, selanjutnya kami diminta menyelesaikan laporan dibawah pohon pinus...
*Teringat salah satu pesan dosen geologi :
“Jika ingin menguasai suatu hal, pegang kuncinya!”
Sampai jumpa di ekskursi berikutnya!
----------------------------------

Pinus Tahura *I Love it J

Sabtu, 24 Mei 2014

Cinambo – Structur Field

Bismillah...
Sabtu, 17 Mei 2014 kemarin, kami Geologist on 7 (Go7) beserta mahasiswa S1 yang mengambil mata kuliah Geologi Struktur melakukan ekskursi ke daerah Majalengka Jawa Barat, tepatnya di Sungai Cinambo. Pengalaman ekskursi yang menarik J, disini untuk pertama kalinya saya melihat berbagai struktur geologi dengan sangat jelas, daan yang terpenting sungainya... (*unforgottable)
Beautiful!
Kami berangkat pukul 08.00 wib, telat 1 jam dari waktu yang direncanakan (*rubber clock again). Seperti biasa sebelum berangkat kami berkumpul terlebih dahulu di spot favorit (Kubus ITB), disana kami dibagi menjadi 10 kelompok, dan masing-masing kelompok dibagi peralatan ekskursi, masing-masing 1 buah palu dan kompas geologi. Saya dan teman-teman Go7 ditempatkan di kelompok terakhir, dimana kelompok ini terdiri dari 7 orang mahasiswa Pra-S2 dan 1 orang mahasiswa S2 Geologi.
Perjalanan menuju lokasi ditempuh menggunakan 2 buah bis, dan melewati rute Jatinangor. Di tengah perjalanan menuju lokasi kami melewati daerah Sumedang, daerah yang sangat khas dengan kuliner “Tahu Sumedang”nya.
Perjalanan ditempuh dalam waktu 3 jam. Kurang lebih pukul 11, kami sampai di lokasi. Untuk mencapai lokasi, kami harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit dari lokasi pemberhentian bis.
Perjalanan Menuju Beautiful Spot
Eng-ing-eng....
Akhirnya sampailah kami di *beautiful spot*!
Bantaran Sungai Cinambo... J
Setibanya disana, kami langsung diberikan kuliah singkat oleh Pak Mino (Dosen Pengampu MK Geologi Struktur)...
Action!

Cinambo benar-benar “Beautiful Spot” bagi para geologist... Why?sekilas saya jelaskan kondisinya berdasarkan sumber terpercaya J
Daerah Majalengka, Jawa Barat, merupakan bagian dari wilayah Geologi Cekungan Bogor yang merupakan back-arc basin. Cekungan ini dicirikan oleh endapan aliran gravitasi (gravity mass flow/turbidit) yang tebentuk sejak kala Miosen Awal. Ini menunjukkan pola progradasi dan semakin muda endapan sedimennya ke arah utara. Hal ini tentu berhubungan juga dengan polaperkembangan perlipatan sesar anjakan (Fold Thrust Belt) ke arah NE. Jalur perlipatan-sesar anjakan ini merupakan rangkaian jalur yang berkembang dari bagian barat, sekitar Purwakarta hingga ke arah Timur di sekitar Bumiayu. Satuan batuan yang tersingkap di daerah ini terutama terdiri dari formasi Cinambo (N14-N17), Formasi Cantayan (N17-N 18) dan formasi Bantarujeg (N19) (Djuhaeni  dan Soejono, 1989).
Bantaran Sungai Cinambo
Daerah ini benar-benar istimewa dengan kondisi struktur geologi primer (saat pengendapan) maupun sekundernya (pasca pengendapan) yang termasuk lengkap. Setelah mendapatkan kuliah singkat dari pak Mino, kamipun diminta membuat peta lintasan serta kontruksi penampang daerah ini dengan dipandu asisten.
Kami dipandu oleh 3 asisten, dan melakukan pengamatan dari jalur Utara ke Selatan. Meskipun cuaca benar-benar sangat cerah alias panas, tetapi kami sangat bersemangat untuk melakukan ekskursi kali ini. Pertama kali yang kami lakukan adalah membuat peta lintasan, lalu dilanjutkan dengan mengukur strike dan dip perlapisan, mengamati struktur perlapisan sedimen saat pengendapan serta mengamati struktur yang terjadi pasca pengendapan, seperti sesar, rekahan, dan lipatan.
Kurang lebih 3 jam kami berkeliling dari sisi sungai sebelah kanan, dan dilanjutkan dengan menyeberangi sisi sungai sebelah kiri (*basah-basahan J ), mengamati singkapan-singkapan cantik yang berada di depan kami. Dari sini kami menemukan, struktur primer : paralel laminasi, load cast, bioturbasi, serta struktur sekunder : kekar, sesar, dan lipatan. Adapun litologinya terdiri dari perselingan batupasir dan batulempung. Beberapa kali terdengar asisten nyeletuk: “coba lihat ini, sesarnya cantik banget kan?”...haha begitulah anak geologi sesar selalu menajadi objek yang sangat menarik, dan dibilang cantik...
Sesar
Sesar
Load Cast
Dan tibalah waktunya break makan siang, padahal singkapan kami masih bersisa 5 meter lagi yang belum diselesaikan. Tapi, akhirnya kami memilih buat mengisi kampung tengah. Ini juga merupakan pengalaman yang tak terlupakan, makan siang di tepi sungai Cinambo, di temani dengan semilir angin, cuaca yang mulai agak sedikit bersahabat (*agak mulai sejuk) serta ocehan-ocehan mahasiswa S1, tentang menu makan siang kami : telur lempung kata mereka. Wah...bener-bener deh mereka, mentang-mentang ukuran butiran kuning telur menyamai ukuran butiran lempung, dibilang gitu...saya tertawa dalam hati, tapi, tepat saat itu juga otak kanan pun segera merespon, dan muncullah sebuah ide bisnis, Cafe Geologi, dan akan sangat unik jika membuat menu makanan, dengan nama-nama geologi, seperti : nasi load cast, telur lempung, atau ikan jurrasic....
Telur Lempung :)

Selesai makan, kamipun melanjutkan ekspedisi kami ke 5 meter sisa singkapan. Dan setelah itu dilanjutkan dengan sesi narsis alias foto-foto. Akhirnya tibalah waktunya untuk pulang, sekitar pukul 3 kami pun harus meninggalkan singkapan cantik ini...See you beautiful Cinambo J.

Group Photo ^^
Perjalanan di bus SERU! Kelokan-kelokan yang ditempuh bis menuju Bandung, persis seperti perjalanan menuju Kerinci, membuat perut mual, ditambah lagi saya dan teman-teman harus menulis laporan di dalam bis, hal ini  karena kami diharuskan mengumpulkan laporan ekskursi setibanya dikampus... Perfect! Ini benar-benar mengocok perut.
Kami tiba dikampus sekitar pukul 11 malam, dan masih harus nongkrong di depan kampus untuk melanjutkan menulis laporan yang belum tuntas dikerjakan di bis, ditambah lagi dengan beberapa hiburan yang tak diminta dari mbak-mbak waria yang menemani kami, Lengkaaplah, dan semakin lengkap J, hehe...
Unforgottable Cinambo J
*Alam takambang jadi guru...
membaca kebesaran-Mu ya Allah, semakin menyadari begitu besar karunia-Mu*

Jumat, 09 Mei 2014

Is it Right?


Wahai Sang Pembolak-Balik Hati...

Bismillah...
Kurang lebih 2 hari ini, kuhabiskan waktu untuk membahas soal-soal tes kualifikiasi S2 Teknik Geologi. Mulai dari bangun tidur pagi sampai tidur kembali malamnya masih bersama bundelan soal-soal ituuu
L...
Kepalaku sudah mulai terasa panas (*puyeng)...
Muncullah ide untuk meninggalkannya barang beberapa menit, dan kembali mengunjungimu bb*(mari kita bercerita J)...
Kali ini, aku ingin bercerita tentang satu do’a yang sangat istimewa, (materi kajian yang kudapatkan dari DT)...
“Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Iz hadaitana Wahablana Mil Ladunka Rohmah, Innaka Antal Wahab....”
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan  sesudah Engkau beri hidayah kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia...”
Ada satu kelemahan manusia yang sangat jelas disini, hatinya sangat rentan terbolak-balik, mungkin di suatu masa ia berada pada hidayah-Nya, dan di lain waktu berada pada sebaliknya...
Itulah kenapa do’a ini sangat baik, karena kita meminta kepada Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, untuk menjaga hati kita agar tetap pada hidayah-Nya... Hati yang Menempati Hidayah...(Aaamin)
----dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau...
Kata salah seorang Ustadz di Daarut Tauhid saat memberikan kajian ini “rahmat” itu :
- Nur/Cahaya Iman
-Tubuh kita enak untuk diajak ibadah kepada Allah
-Rizki mudah, aman, sehat
-Dimudahkan pertanyaan kubur
-Mudahnya dihisab di hari kiamat

Sabtu, 26 April 2014

Apa yang Sebenarnya Aku Cari?

Kucoba bertanya kembali
Entah untuk yang keberapa kalinya
Kedalam jiwa ini...
Apa yang sedang Aku cari?
Harta?
Bukan...
Jabatan?
Bukan...
Bukan itu,
Kucoba bertanya kembali,
dan akan terus bertanya...

Hingga samar-samar,
Aku mulai merasakannya,
Apa yang benar-benar membuat jiwa ini HIDUP...
Itu yang kucari...

Sang Penggenggam Kehidupan...

                                                                            (Bandung, 27 April 2014)

Minggu, 06 April 2014

Aku dan Jalan

Bismillah...
Ingin bercerita tentang pengalamanku beberapa waktu lalu, bukan tentang sesuatu yang istimewa, tapi tentang kebiasaan burukku (*lupa ingatan), ih gak ding, lupa jalan...
J.
Entah kenapa Aku selalu merasa sulit untuk mengingat jalan atau alamat seseorang, meskipun Aku telah berkunjung kesana, tapi saat akan kesana untuk kedua kalinya Aku akan mengalami “lupa jalan” alias nyasar :D.
Menurut fikiranku hampir semua jalan itu terlihat sama, pergi ke suatu lorong, kanan- kiri rumah orang, ke lorong yang lain, sama kanan-kiri rumah orang (*ya iyaaalah, kalo bukan rumah orang trus apa donk :P). Diriku nya aja yang parah, gak bisa ngebedain ini lorong yang benar atau bukan, karena sekali lagi, semua TERLIHAT SAMA.
Beberapa hari yang lalu, ada satu kejadian yang cukup menggelikan, berkenaan dengan kebiasaan burukku ini :
Hari itu, Aku dan Norma pergi belajar kelompok ke rumah salah satu temanku, yang terletak di daerah Pelesiran, aku pernah kesana satu kali, di dalam angkot menuju kesana Aku kembali membayangkan lokasi rumah temanku, membayangkan jalan menuju kesana, lorong masuk kesana, sampai membayangkan gambaran depan rumah mereka, dalam hatiku (*yess, sepertinya Aku berhasil mengingat semuanya dengan baik).
Norma yang mulai memahami sifat burukku kami ini, (*eh, tapi sepertinya ini sifat buruk kami berdua :D, hehe) mulai bertanya,
“Neng masih inget lorong nya kan?”
Aku menjawab, dengan yakin : “Masiih J”.
Oke, kali ini Aku benar-benar yakin dengan jalan masuk dan lorong menuju kesana, aku mengeluarkan mantera angkot setengah berteriak,
“Kiriiii”, dan seketika itu juga angkot berhenti... “It’s Work” Hehe....
Kami berjalan ke jalan plesiran dengan keyakinan penuh, dan seingatku kami harus memasuki lorong yang terletak di sebelah kanan jalan, mulailah Aku melihat ke bagian kanan, bertemu lorong pertama yang terlihat asing, *ah sepertinya bukan, lorong kedua dipenuhi tangga-tangga, *ah, sepertinya juga bukan, masuk ke lorong ketiga, *nah, sepertinya ini..., berjalanlah kami memasuki lorong itu, melirik kanan-kiri, tapi sepertinya taka ada rumah yang mirip rumah temanku. Kami pun berjalan keluar dari lorong itu, dan bertemu bapak-bapak yang membawa galon :
“Mau kemana neng?” sapa Bapak itu ramah...
“Cari rumah temen Pak”, jawab kami...
“Oh, kirain mau cari kosan”, kata si Bapak sambil tersenyum.         
Kami pun berjalan keluar dari lorong itu, Aku berusaha kembali mengingat-ingat lorong, tapi tetep saja *lupa...
Berulang kali kami memutari jalan itu, dan kembali memasuki lorong yang sama, dan bertemu Bapak yang sama pula, sambil tersenyum nyengir...
Akhirnya, kami pun menyerah...
Aku mengesemes temenku, mengatakan kalo kami tak berhasil menemukan rumahnya, dan untungnya dia berbaik hati untuk menjemput kami berdua :D.
Oh, jalan, kumohon suatu kali engkau mau bersahabat dengan memori ingatanku...
Menunjukkan beberapa “keyword” yang mudah untuk kuingat...
Tapi, seandainya itu pun begitu sulit untukku,
Aku berharap Ya Allah, selalu tunjukkan Aku ke jalan yang benar...
 “Shirootol Mustaqiim”... (*please yang ini jangan nyasar)
Yah, sebuah kebiasaan buruk, yang cukup merepotkan, dan tak berbakat jadi supir J.

Senin, 24 Maret 2014

Sholat Lima Waktu

Bila Subuh Utuh
Pagi tumbuh, hati teduh
Pribadi tidak angkuh
Keluarga tidak keruh
Maka damailah akan berlabuh

Bila Dzuhur Teratur
Diri pribadi jujur
Hati tidak kufur
Rasa selalu bersyukur
Amal tidak udzur
Keluarga selalu akur
Maka pribadipun menjadi makmur

Bila Ashar Kelar
Jiwa jadi sabar
Raga jadi tegar
Senyum menyebar
Dan rezeki pun lancar

Bila Magrib Tertib
Ngaji jadi wajib
Wirid jadi karib
Jauh dari aib
Insya ALLAH syafa'at tidak raib

Bila Isya Terjaga
Malam bercahaya
Rumah bagai istana
Hidup terasa di surga
Bahagia dan sejahtera
Jagalah shalat lima waktu
Karena shalat itu wajib
Karena kewajiban kita sebagai hamba ALLAH

Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba - hamba Allah yang tetap istiqamah dalam menjaga sholat 5 waktu dengan hati yang khusyu lillahita'aala dan dijauhkan dari hati yang lalai dalam Sholat. Aamiin

Sumber : Page Strawberry

Sabtu, 15 Maret 2014

TOEFL in Curhat

Bismillah...
Sudah cukup lama tidak menyapamu (bb (blog_bismillah)), maafkaaan cie ya
J...|sedang minggu-minggu UTS|, jadi rada sibuk belajar (ce’ilee gayanyaaa J).
Sebenarnya cie pengen cerita banyaaaak sama bb, tapi berhubung apa yang mau diceritain udah pada lupa (*menguap bersama soal-soal UTS), hehe, jadinya cerita tentang hari Jum’at kemarin aja yaa (*please jangan ngambek, kamu tetap dihatiku kook, hehe)...
Jum’at itu seperti biasa agenda belajar TOEFL di UPT Bahasa, cie lumayan telat datengnya, karena ngerjain translate’an dulu pagi-pagi, |bad habit| (*paling suka bangeet ngerjain sesuatu di batas waktuuu L). Meskipun udah berusaha dikerjain, tetep aja translate’an nya gak kelar, jam sudah menunjukkan pukul 08.00, jadwal untuk kelas TOEFL jam 08.00 tepat, artinya “TELAT”. Buru-buru “siap-siap” buat ngampus, pokoknya setengah berlarilah...hehe.
Akhirnya dengan nafas putus-putus sampai juga cie di depan pintu kelas, dan ternyataaaa.....cie hanya menemukan 2 orang peserta kursus dari jumlah total 15 orang, ckck..|Luar Biasa|. Seperti biasa, agenda belajarnya |sarapan soal-soal Structure|, mulailah cie menikmati satu-persatu menu sarapan yang dikasih Pak Rukman (Pengajar TOEFL).
Cukup lama berkutat dengan soal, dan akhirnya mulai bosan, dan mulailah kami “ngobrol” J. Dimulai dari bertanya tentang daerah, kebetulan ada teman cie, yang juga berasal dari pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Riau, obrolan terus berlanjuuut, melupakan soal-soal TOEFL yang masih anteng di meja masing-masing, kali ini mulai memasuki tema |curhat|, hehe. Kenapa bisa lari ke curhat yaaks?(I don't know lah...)
Awalnya membahas kegalauan kami yang |alih bidang|, dari fisika ke bidang ilmu Teknik, mulailah bercerita tentang pengalamannya masing-masing, cie yang ke Teknik Geologi dan 2 temen itu yang ke Teknik Perminyakan. Jadi, dari cerita itu kurang lebih kami menghadapi kegalauan yang sama |apakah kami sanggup untuk memasuki S2 Teknik nanti|.
Mungkin kalo gak ada sesi “Curhat in TOEFL”, cie gak bakalan pernah tau kalo mereka juga menghadapi kegalauan yang sama dengan cie, karena semua terlihat “menikmati” dan “adem ayem” aja dari luar, hehe.
Tapi, cie dapat banyak pelajaran dari sesi curhat dadakan ini,
* Bersyukur atas apa yang diberikan Allah, jadi jalan terbaik menghadapi kegalauan, dengan belajar sepenuh hati |melakukan yang terbaik
J|, dan yang terpenting niat nya dibenahi, jangan belajar buat dapet nilai, tapi belajar buat dapet ilmu, |kan nantinya mau mengajarkan lagi, toh J||be a good lecture|.
*Apa-apa yang Allah takdirkan buat kita, mulai dari dulu sampai saat ini, itu sebagai step-step atau training buat mempersiapkan |akan jadi apa kita nanti|.
*The last, impian untuk kuliah di Luar Negeri, akan SELALU DIPERJUANGKAN J |Aaamiin, insha Allah|.

------dan sesi curhat-pun diakhiri dengan satu rencana “Belajar IELTS di Pare”...
Ganbatte_Kudasai Che!