Sabtu, 26 April 2014

Apa yang Sebenarnya Aku Cari?

Kucoba bertanya kembali
Entah untuk yang keberapa kalinya
Kedalam jiwa ini...
Apa yang sedang Aku cari?
Harta?
Bukan...
Jabatan?
Bukan...
Bukan itu,
Kucoba bertanya kembali,
dan akan terus bertanya...

Hingga samar-samar,
Aku mulai merasakannya,
Apa yang benar-benar membuat jiwa ini HIDUP...
Itu yang kucari...

Sang Penggenggam Kehidupan...

                                                                            (Bandung, 27 April 2014)

Minggu, 06 April 2014

Aku dan Jalan

Bismillah...
Ingin bercerita tentang pengalamanku beberapa waktu lalu, bukan tentang sesuatu yang istimewa, tapi tentang kebiasaan burukku (*lupa ingatan), ih gak ding, lupa jalan...
J.
Entah kenapa Aku selalu merasa sulit untuk mengingat jalan atau alamat seseorang, meskipun Aku telah berkunjung kesana, tapi saat akan kesana untuk kedua kalinya Aku akan mengalami “lupa jalan” alias nyasar :D.
Menurut fikiranku hampir semua jalan itu terlihat sama, pergi ke suatu lorong, kanan- kiri rumah orang, ke lorong yang lain, sama kanan-kiri rumah orang (*ya iyaaalah, kalo bukan rumah orang trus apa donk :P). Diriku nya aja yang parah, gak bisa ngebedain ini lorong yang benar atau bukan, karena sekali lagi, semua TERLIHAT SAMA.
Beberapa hari yang lalu, ada satu kejadian yang cukup menggelikan, berkenaan dengan kebiasaan burukku ini :
Hari itu, Aku dan Norma pergi belajar kelompok ke rumah salah satu temanku, yang terletak di daerah Pelesiran, aku pernah kesana satu kali, di dalam angkot menuju kesana Aku kembali membayangkan lokasi rumah temanku, membayangkan jalan menuju kesana, lorong masuk kesana, sampai membayangkan gambaran depan rumah mereka, dalam hatiku (*yess, sepertinya Aku berhasil mengingat semuanya dengan baik).
Norma yang mulai memahami sifat burukku kami ini, (*eh, tapi sepertinya ini sifat buruk kami berdua :D, hehe) mulai bertanya,
“Neng masih inget lorong nya kan?”
Aku menjawab, dengan yakin : “Masiih J”.
Oke, kali ini Aku benar-benar yakin dengan jalan masuk dan lorong menuju kesana, aku mengeluarkan mantera angkot setengah berteriak,
“Kiriiii”, dan seketika itu juga angkot berhenti... “It’s Work” Hehe....
Kami berjalan ke jalan plesiran dengan keyakinan penuh, dan seingatku kami harus memasuki lorong yang terletak di sebelah kanan jalan, mulailah Aku melihat ke bagian kanan, bertemu lorong pertama yang terlihat asing, *ah sepertinya bukan, lorong kedua dipenuhi tangga-tangga, *ah, sepertinya juga bukan, masuk ke lorong ketiga, *nah, sepertinya ini..., berjalanlah kami memasuki lorong itu, melirik kanan-kiri, tapi sepertinya taka ada rumah yang mirip rumah temanku. Kami pun berjalan keluar dari lorong itu, dan bertemu bapak-bapak yang membawa galon :
“Mau kemana neng?” sapa Bapak itu ramah...
“Cari rumah temen Pak”, jawab kami...
“Oh, kirain mau cari kosan”, kata si Bapak sambil tersenyum.         
Kami pun berjalan keluar dari lorong itu, Aku berusaha kembali mengingat-ingat lorong, tapi tetep saja *lupa...
Berulang kali kami memutari jalan itu, dan kembali memasuki lorong yang sama, dan bertemu Bapak yang sama pula, sambil tersenyum nyengir...
Akhirnya, kami pun menyerah...
Aku mengesemes temenku, mengatakan kalo kami tak berhasil menemukan rumahnya, dan untungnya dia berbaik hati untuk menjemput kami berdua :D.
Oh, jalan, kumohon suatu kali engkau mau bersahabat dengan memori ingatanku...
Menunjukkan beberapa “keyword” yang mudah untuk kuingat...
Tapi, seandainya itu pun begitu sulit untukku,
Aku berharap Ya Allah, selalu tunjukkan Aku ke jalan yang benar...
 “Shirootol Mustaqiim”... (*please yang ini jangan nyasar)
Yah, sebuah kebiasaan buruk, yang cukup merepotkan, dan tak berbakat jadi supir J.